Powered By Blogger

Kamis, 08 April 2010

bagaimana menjadi guru profesional


Bagaimana menjadi guru yang baik (profesional)?
Tidak mudah menjadi guru yang baik, dikagumi dan dihormati oleh anak didik, masyarakat sekitar dan rekan seprofesi.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru untuk mendapat pengakuan sebagai guru yang baik dan berhasil.

Pertama. Berusahalah tampil di muka kelas dengan prima. Kuasai betul materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Jika perlu, ketika berbicara di muka kelasa tidak membuka catatan atau buku pegangan sama sekali. Berbicaralah yang jelas dan lancar sehingga terkesan di hati siswa bahwa kita benar-benar tahu segala permasalahan dari materi yang disampaikan.

Kedua. Berlakulah bijaksana. Sadarilah bahwa siswa yang kita ajar, memiliki tingkat kepandaian yang berbeda-beda.
Ada yang cepat mengerti, ada yang sedang, ada yang lambat dan ada yang sangat lambat bahkan ada yang sulit untuk bisa dimengerti. Jika kita memiliki kesadaran ini, maka sudah bisa dipastikan kita akan memiliki kesabaran yang tinggi untuk menampung pertanyaan-pertanyaan dari anak didik kita. Carilah cara sederhana untuk menjelaskan pada siswa yang memiliki tingkat kemampuan rendah dengan contoh-contoh sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari walaupun mungkin contoh-contoh itu agak konyol.


Ketiga. Berusahalah selalu ceria di muka kelas. Jangan membawa persoalan-persoalan yang tidak menyenangkan dari rumah atau dari tempat lain ke dalam kelas sewaktu kita mulai dan sedang mengajar.

Keempat. Kendalikan emosi. Jangan mudah marah di kelas dan jangan mudah tersinggung karena perilaku siswa. Ingat siswa yang kita ajar adalah remaja yang masih sangat labil emasinya. Siswa yang kita ajar berasal dari daerah dan budaya yang mungkin berbeda satu dengan yang lainnya dan berbeda dengan kebiasaan kita, apalagi mungkin pendidikan di rumah dari orang tuanya memang kurang sesuai dengan tata cara dan kebiasaan kita. Marah di kelas akan membuat suasana menjadi tidak enak, siswa menjadi tegang. Hal ini akan berpengaruh pada daya nalar siswa untuk menerima materi pelajaran yang kita berikan.

Kelima. Berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa. Jangan memarahi siswa yang yang terlalu sering bertanya. Berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa dengan baik. Jika suatu saat ada pertanyaan dari siswa yang tidak siap dijawab, berlakulah jujur. Berjanjilah untuk dapat menjawabnya dengan benar pada kesempatan lain sementara kita berusaha mencari jawaban tersebut. Janganlah merasa malu karena hal ini. Ingat sebagai manusia kita mempunyai keterbatasan. Tapi usahakan hal seperti ini jangan terlalu sering terjadi. Untuk menghindari kejadian seperti ini, berusahalah untuk banyak membaca dan belajar lagi. Jangan bosan belajar. Janganlah menutupi kelemahan kita dengan cara marah-marah bila ada anak yang bertanya sehingga menjadikan anak tidak berani bertanya lagi. Jika siswa sudah tidak beranibertanya, jangan harap pendidikan/pengajaran kita akan berhasil. Keenam. Memiliki rasa malu dan rasa takut. Untuk menjadi guru yang baik, maka seorang guru harus memiliki sifat ini. Dalam hal ini yang dimaksud rasa malu adalah malu untuk melakukan perbuatan salah, sementara rasa takut adalah takut dari akibat perbuatan salah yang kita lakukan. Dengan memiliki kedua sifat ini maka setiap perbuatan yang akan kita lakukan akan lebih mudah kita kendalikan dan dipertimbangkan kembali apakah akan terus dilakukan atau tidak.

Ketujuh. Harus dapat menerima hidup ini sebagai mana adanya. Di negeri ini banyak semboyan-semboyan mengagungkan profesi guru tapi kenyataannya negeri ini belum mampu/mau menyejahterakan kehidupan guru. Kita harus bisa menerima kenyataan ini, jangan membandingkan penghasilan dari jerih payah kita dengan penghasilan orang lain/pegawai dari instansi lain. Berusaha untuk hidup sederhana dan jika masih belum mencukupi berusaha mencari sambilan lain yang halal, yang tidak merigikan orang lain dan tidak merugikan diri sendiri. Jangan pusingkan gunjingan orang lain, ingatlah pepatah “anjing menggonggong bajaj berlalu.”

Kedelapan. Tidak sombong.Tidak menyombongkan diri di hadapan murid/jangan membanggakan diri sendiri, baik ketika sedang mengajar ataupun berada di lingkungan lain. Jangan mencemoohkan siswa yang tidak pandai di kelas dan jangan mempermalukan siswa (yang salah sekalipun) di muka orang banyak. Namun pangillah siswa yang bersalah dan bicaralah dengan baik-baik, tidak berbicara dan berlaku kasar pada siswa.

Kesembilan. Berlakulah adil. Berusahalah berlaku adil dalam memberi penilaian kepada siswa. Jangan membeda-bedakan siswa yang pandai/mampu dan siswa yang kurang pandai/kurang mampu Serta tidak memuji secara berlebihan terhadap siswa yang pandai di hadapan siswa yang kurang pandai.

ciri-ciri guru yang baik


Pertanyaan TerselesaikanLihat lainnya »
Ciri-ciri guru yang baik?
3 tahun lalu
Lapor Penyalahgunaan
by Hindra Anggota sejak:
29 Agustus 2007
Total poin:
407 (Tingkat 2)
Tambahkan ke Kontak Saya

Blokir Pengguna

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak
Ada suatu ungkapan mengenai hal ini.

Guru yang biasa saja - membaca
Guru yang lumayan - menjelaskan
Guru yang baik - memeragakan
Guru yang terbaik - memberi inspirasi!

Jadi, guru yang paling baik itu, bukan sekadar bekerja sebagai orang yang memberi tahu, tapi dia juga membantu membentuk kepribadian muridnya.
Dia menjadi teladan. Bukan hanya membuat murid mengerti apa yang diajarkan, tapi memacu murid menjadi untuk lebih baik.
3 tahun lalu
100% 2 Suara
Lapor Penyalahgunaan
Action Bar: 1 bintang - tandai ini sebagai Pertanyaan Menarik! Siapa yang menilainya menarik
khoirul a Email
Beri Komentar (0)
Simpan
Tambahkan ke Daftar Pantau pribadi
Simpan ke Yahoo! Bookmarks

RSS
Saat ini tidak ada komentar untuk pertanyaan ini.

* Anda harus sign in ke Yahoo! Answers untuk memberikan komentar. Sign in or Daftar.

Jawaban Lain (10) Tampilkan: Semua Jawaban Terlama hingga Terbaru Terbaru hingga Terlama Beri Nilai dari Tinggi ke Rendah
by Alone Anggota sejak:
05 September 2007
Total poin:
2347 (Tingkat 3)
Tambahkan ke Kontak Saya

Blokir Pengguna

ciri ciri guru yang baik adalah :
1. suka memberi nilai baik
2. tdk pernah memberi PR yang memberatkan
3. Tdk pernah marah-marah
4. sering bolos ( shg murid Free )
5. DLL
3 tahun lalu
0% 0 Suara
0 Penilaian: Jawaban Bagus 0 Penilaian: Jawaban Buruk Lapor Penyalahgunaan by DENMAS HARIYADI Anggota sejak:
17 Agustus 2007
Total poin:
135 (Tingkat 1)
Tambahkan ke Kontak Saya

Blokir Pengguna

Guru yang baik adalah guru yang mampu menjadikan dirinya sebagai pendidik sekaligus pengajar. Bukan sekedar sebagai tukang transfer of knowledge. Berkepribadian yang dapat dijadikan teladan bagi orang lain.
3 tahun lalu
0% 0 Suara
0 Penilaian: Jawaban Bagus 0 Penilaian: Jawaban Buruk Lapor Penyalahgunaan by Muhammad Ihsan Anggota sejak:
07 Agustus 2007
Total poin:
4374 (Tingkat 4)
Tambahkan ke Kontak Saya

Blokir Pengguna

Ciri-ciri guru yang baik itu mampu menyampaikan materi pelajaran kepada siswanya dengan baik dan jelas dan siswanya itu mampu menguasari materi yang diajarkan baik secara teoritis maupun praktis
3 tahun lalu
0% 0 Suara
0 Penilaian: Jawaban Bagus 0 Penilaian: Jawaban Buruk Lapor Penyalahgunaan by jupri s Anggota sejak:
06 September 2007
Total poin:
122 (Tingkat 1)
Tambahkan ke Kontak Saya

Blokir Pengguna

ciri cirinya
1. ganteng
2. pengertian
3. tidak nakal seperti kau

bodoh kali kau itu aja pun gak tau,sering sering,makan jengkol
3 tahun lalu
0% 0 Suara
0 Penilaian: Jawaban Bagus 0 Penilaian: Jawaban Buruk Lapor Penyalahgunaan by Aqua Anggota sejak:
09 September 2007
Total poin:
2049 (Tingkat 3)
Tambahkan ke Kontak Saya

Blokir Pengguna

Guru yg baik adl guru yang selalu berusaha demi kebaikan murid2nya. dia tdk harus pintar2 amat, tapi mampu memberikan materi yg dibutuhkan murid2nya dgn baik n jelas. selain itu, dia juga selalu membantu murid2nya yg ksulitan n mau mendengar keluh kesah murid2nya, saran, maupun kritik.
3 tahun lalu
0% 0 Suara
0 Penilaian: Jawaban Bagus 0 Penilaian: Jawaban Buruk Lapor Penyalahgunaan by Dya_KiaR... Anggota sejak:
14 September 2007
Total poin:
880 (Tingkat 2)
Tambahkan ke Kontak Saya

Blokir Pengguna

Ketika mengajar dapat menyampaikan materi secara baik dan benar tanpa membuat muridnya merasa jenuh, pusing, tak mengerti, atau takut. Tetap ramah ketika bertemu dengan muridnya walaupun tidak sedang berada di sekolah. Baik kepada muridnya namun tetap tegas bila ada yang berbuat kesalahan.
3 tahun lalu
0% 0 Suara
0 Penilaian: Jawaban Bagus 0 Penilaian: Jawaban Buruk Lapor Penyalahgunaan by tampurob... Anggota sejak:
19 Agustus 2007
Total poin:
4850 (Tingkat 4)
Tambahkan ke Kontak Saya

Blokir Pengguna

Banyak bekas muridnya yang jadi orang.
3 tahun lalu
0% 0 Suara
0 Penilaian: Jawaban Bagus 0 Penilaian: Jawaban Buruk Lapor Penyalahgunaan by Lapis legit Anggota sejak:
21 Juli 2007
Total poin:
50491 (Tingkat 7)
Tambahkan ke Kontak Saya

Blokir Pengguna

yang bisa mentransfer ilmunya dengan baik, memberikan ilmu yang baik, memberi contoh yang baik
3 tahun lalu
0% 0 Suara
0 Penilaian: Jawaban Bagus 0 Penilaian: Jawaban Buruk Lapor Penyalahgunaan by Heru Anggota sejak:
15 September 2007
Total poin:
204 (Tingkat 1)
Tambahkan ke Kontak Saya

Blokir Pengguna

guru yang baik adalah guru yang bertanggung jawab setelah ia mengajar siswanya jadi apa?
bisa atau bingung?
mau belajar lagi atau males?
jadi anak baik karena pelajarannya atau tidak?
3 tahun lalu
0% 0 Suara
0 Penilaian: Jawaban Bagus 0 Penilaian: Jawaban Buruk Lapor Penyalahgunaan by Wong_Kit... Anggota sejak:
15 September 2007
Total poin:
424 (Tingkat 2)
Tambahkan ke Kontak Saya

Blokir Pengguna

Mengikuti prinsip yg disampaikan Ki Hajar Dewantoro:
* Ing Madyo Bangung Karso
* Ing Ngarso Bangun Tulodo
*Tut Wuri Handayani

artinya:
* Mempunyai inisiatif untuk membangun kriatifitas anak didik, agar tumbuh lebih baik
* Dapat menjadi tauladan, bahwa guru arti guru adalah dapat digugu (dianut) dan ditiru (sbg contoh).
* Dapat mengendalikan dan mengrahkan anak didik kearah positif, apakah si terdidik dapat berkembang dgn baik melalui tanggung jawab guru.
materi referensi:
Ki Hajar
3 tahun lalu
0% 0 Suara
0 Penilaian: Jawaban Bagus 0 Penilaian: Jawaban Buruk Lapor Penyalahgunaan

menjadi guru profesional


Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru

Guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial.
Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat
bersosialisasi dengan baik.

Profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan prinsip-prinsip profesional. Mereka harus
(1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, (2) memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan
yang sesuai dengan bidang tugasnya, (3) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya.

Di samping itu, mereka juga harus (4) mematuhi kode etik profesi, (5) memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan
tugas, (6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya, (7) memiliki kesempatan untuk
mengembangkan profesinya secara berkelanjutan, (8) memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
profesionalnya, dan (9) memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum (sumber UU tentang Guru dan Dosen).

Bila kita mencermati prinsip-prinsip profesional di atas, kondisi kerja pada dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki
titik lemah pada hal-hal berikut. (1) Kualifikasi dan latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan bidang tugas. Di
lapangan banyak di antara guru mengajarkan mata pelajaran yang tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan latar
belakang pendidikan yang dimilikinya.

(2) Tidak memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai bidang tugas. Guru profesional seharusnya memiliki empat
kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial. Oleh karena itu, seorang guru selain terampil
mengajar, juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik. (3) Penghasilan tidak
ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.

Sementara ini guru yang berprestasi dan yang tidak berprestasi mendapatkan penghasilan yang sama. Memang benar
sekarang terdapat program sertifikasi. Namun, program tersebut tidak memberikan peluang kepada seluruh guru.
Sertifikasi hanya dapat diikuti oleh guru-guru yang ditunjuk kepala sekolah yang notabene akan berpotensi subjektif.

(4) Kurangnya kesempatan untuk mengembangkan profesi secara berkelanjutan. Banyak guru yang terjebak pada
rutinitas. Pihak berwenang pun tidak mendorong guru ke arah pengembangan kompetensi diri ataupun karier. Hal itu
terindikasi dengan minimnya kesempatan beasiswa yang diberikan kepada guru dan tidak adanya program pencerdasan
guru, misalnya dengan adanya tunjangan buku referensi, pelatihan berkala, dsb.

Profesionalisme dalam pendidikan perlu dimaknai he does his job well. Artinya, guru haruslah orang yang memiliki insting
pendidik, paling tidak mengerti dan memahami peserta didik. Guru harus menguasai secara mendalam minimal satu
bidang keilmuan. Guru harus memiliki sikap integritas profesional. Dengan integritas barulah, sang guru menjadi teladan
atau role model.

Menyadari banyaknya guru yang belum memenuhi kriteria profesional, guru dan penanggung jawab pendidikan harus
mengambil langkah. Hal-hal yang dapat dilakukan di antaranya (1) penyelenggaraan pelatihan. Dasar profesionalisme
adalah kompetensi. Sementara itu, pengembangan kompetensi mutlak harus berkelanjutan. Caranya, tiada lain dengan
pelatihan.

(2) Pembinaan perilaku kerja. Studi-studi sosiologi sejak zaman Max Weber di awal abad ke-20 dan penelitian-penelitian
manajemen dua puluh tahun belakangan bermuara pada satu kesimpulan utama bahwa keberhasilan pada berbagai
wilayah kehidupan ternyata ditentukan oleh perilaku manusia, terutama perilaku kerja.

(3) Penciptaan waktu luang. Waktu luang (leisure time) sudah lama menjadi sebuah bagian proses pembudayaan. Salah
satu tujuan pendidikan klasik (Yunani-Romawi) adalah menjadikan manusia makin menjadi "penganggur terhormat",
dalam arti semakin memiliki banyak waktu luang untuk mempertajam intelektualitas (mind) dan kepribadian (personal).

(4) Peningkatan kesejahteraan. Agar seorang guru bermartabat dan mampu "membangun" manusia muda dengan penuh
percaya diri, guru harus memiliki kesejahteraan yang cukup.

Oleh Dede Mohamad Riva, S.Pd.

Penulis, guru SMP Negeri 3 Kota Bogor, pemenang II lomba penulisan yang diselenggarakan AGP-PGRI Jawa Barat
2007/2008

Sumber: http://beta.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=9232